Pages

Language

Diberdayakan oleh Blogger.

Sabtu, 27 Juli 2013

CIRI-CIRI KOPI LUWAK ASLI


Siapa yang tak kenal kopi, bahkan bapak/ibu/mas/mbak dll pernah meminumnya, karena dimanapun dan kapanpun kopi selalu tidak jauh dari manusia. Sejatinya seorang penikmat kopi tahu betul akan cita rasa dan aroma dari kopi yang sering diminumnya dan dapat membedakan antara satu kopi dengan kopi yang lain.
Berbicara tentang kopi, saat ini sedang trend yang namanya kopi luwak hingga terkenal dengan “The Most Expensive Coffee In The World”, sehingga banyak yang menjual kopi luwak palsu dipasaran karena berdasarkan penelitian kapasitas produksi kopi luwak hanya 30% saja dari yang ditawarkan jadi dapat disimpulkan yang 70%nya adalah kopi luwak palsu alias abal-abal. Harganyapun hampir sama, sehingga dapat menipu pembeli dan yang menjadi korban adalah kami-kami yang menjual kopi luwak asli.
Sebenarnya untuk dapat meyakini kopi luwak asli anda harus terlebih dahulu minum kopi luwak asli, anda pernah minum kopi luwak asli? bagaimana rasanya? karena jika belum pernah sama sekali minum kopi luwak asli agak susah membedakan mana yang asli dan mana yang palsu.
Tetapi jangaan khawatir, kali ini Kopi luwak Double Top akan berbagi sedikit tips untuk membedakan ciri-ciri kopi luwak asli dan kopi luwak palsu.

Berikut adalah beberapa tips dari kopi luwak
Double Top untuk para penikmat kopi agar dapat mengetahui kopi luwak asli berdasarkan ciri-ciri khusus, yaitu :

1.  KOPI MENTAH (GREEN BEAN)
Cara paling tepat untuk membedakan kopi luwak asli adalah melalui biji mentah nya atau Green bean kopi luwak. Ada beberapa ciri-ciri kopi luwak asli yang nampak dari green bean nya, berikut adalah beberapa tips untuk membedakan nya:
Ă˜       Green bean kopi luwak asli lebih wangi, biasanya wangi pandan (jika dimakan oleh luwak pandan, bukan luwak bulan). Yang pasti ada perbedaan dari baunya. Anda bisa membandingkan nya dengan green bean kopi regular non luwak. Jika kita coba mencium lebih seksama, maka green bean kopi luwak asli akan ada terasa bau seperti kulit dan sedikit bau pesing (tidak terlalu terasa).
Ă˜        Jika kita bandingkan secara bentuk fisik, green bean kopi luwak asli di permukaan bijinya akan tersisa kulit ari yang menempel, tidak bersih seperti green bean kopi biasa non luwak.
Ă˜       Biasanya permukaan parit/belahan pada biji kopi lebih besar dari green bean kopi biasa non luwak, dan biasanya ada serat kulit ari yang tertinggal di belahan tengah/parit dari green bean kopi luwak asli.
Ă˜       Green bean kopi luwak asli memiliki warna yang seragam.
Ă˜       Coba anda masukkan green bean kopi luwak anda kedalam air, apabila tenggelam, maka bisa dipastikan itu adalah green bean kopi luwak asli.
Ă˜       Green bean kopi luwak asli memiliki bentuk yang bersih dan tanpa cacat. Tidak terdapat hole/lubang, tidak terdapat bentuk atau warna aneh disekitarnya. Jika ada green bean yang pecah, tidak berarti itu palsu, tapi itu bisa terjadi ketika proses pemecahan gabah nya yang terlalu keras, sehingga ujung green bean menjadi pecah atau retak.

2.  KOPI BUBUK/SEDUH

Ă˜      AROMA KOPI LUWAK ASLI
Aroma Kopi Luwak asli sangat kuat dan berbeda dengan kopi yang lainnya, apalagi kopi biasa yang dibeli di pasar ataupun warung. Ketika air panas bersatu dengan kopi akan langsung keluar aroma menyengat dari kopi luwak asli. Kami rasa tips yang satu ini dapat dilakukan oleh penikmat kopi yang memang belum pernah sama sekali meminum kopi luwak asli. Aroma yang paling kuat dan menyengat adalah kopi luwak arabika mungkin dari sinilah mengapa sosok kopi luwak itu sangat mahal harganya, karena dari baunya saja sudah terlalu mahal apalagi Kopi luwak Double Top yang notabene hanya menjual kopi luwak asli dari jenis arabika.

Ă˜        RASA KOPI LUWAK NYANGKUT DI TENGGOROKAN
Tips yang ke 2 ini mungkin agak sulit dilakukan bagi penikmat kopi yang belum pernah merasakan kopi luwak asli. Rasa kopi luwak itu selalu tertinggal di tenggorokan atau nyangkut dalam beberapa waktu tertentu sekitar 30 menit lebih (bagi yang sering minum kopi luwak asli) mungkin bagi yang belum terbiasa rasa itu akan lengket hingga 1 jam.

Ă˜     BUSA KOPI LUWAK 
Setelah kopi luwak dituangkan ke dalam cangkir maka aduklah hingga merata, terserah   selera anda mau pakai gula atau tidak namun hal penting yang harus diperhatikan adalah fokus pada BUSA KOPI LUWAK. Ingat kopi luwak asli akan mengeluarkan busa ketika diaduk karena setiap biji kopi luwak (fase green beans) kulit arinya tidak terkelupas hingga pada fase penggilingan biji kopi (roasting) nah sisa dari kulit ari yang berbaur dengan biji kopi dalam penggilingan itulah yang menyebabkan timbulnya busa atau semacam cream pada kopi luwak yang asli.

Demikian sedikit ulasan kami, semoga sedikit membantu anda yang akan membeli kopi luwak asli dan jangan lupa untuk mendapatkan kopi luwak asli segera hubungi kami.

Dikutip dari berbagai sumber

Salam "Double Top Coffee"

                                                                                            

Kopi Arabika Bondowoso Menembus Pasar Eropa

Kopi arabika yang ditanam di lereng Kawah Gunung Ijen dan Gunung Raung, Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur, menembus pasar ekspor di beberapa negara Eropa seperti Swiss dan Belanda.

"Jumlah kopi arabika yang diekspor tahun ini mencapai 440 ton HS (horn skin/kulit tanduk) atau kalau dikonversi menjadi OC (green bean) mencapai 240 ton," kata Ketua Asosiasi Petani Kopi Indonesia, Sunarhum, di sela-sela acara Simposium Nasional Ekonomi Kopi di Universitas Jember, Kamis (8/11).

Sunarhum menjelaskan ekspor kopi arabika Bondowoso tahun ini meningkat dibandingkan tahun lalu yang mencapai 18 ton HS atau tiga kontainer pada pengiriman ekspor perdana. Peningkatan itu menyusul cukup tingginya permintaan pasar internasional.

"Baru-baru ini ada pembeli (buyers) dari Amerika Serikat yang memesan satu kontainer kopi arabika Bondowoso, dan tahun depan juga akan memesan satu kontainer lagi," ungkap Sunarhum.

Selain diekspor, lanjut dia, kopi Arabika Java Ijen-Raung juga diminati sejumlah kafe di Jabodetabek dan beberapa kota besar di Indonesia. Soalnya, kopi arabika Bondowoso memiliki rasa yang unik dan tidak tertandingi.

"Pemesanan kopi arabika di masing-masing kafe yang menyediakan kedai kopi bervariasi yakni 200 kilogram hingga 1,5 ton selama satu musim panen," ucap Sunarhum yang juga petani kopi Arabika Bondowoso itu.

Luas lahan kopi arabika yang dikelola rakyat di kawasan lereng Gunung Ijen dan Gunung Raung di Bondowoso, masih kata Sunarhum, mencapai sepuluh ribu hektare. Sementara jumlah produksi mencapai 500 kilogram hingga satu ton per hektare.

"Jumlah kelompok petani yang tergabung dalam Asosiasi Petani Kopi Indonesia mencapai 30 kelompok, dengan masing-masing kelompok berjumlah 25-50 orang," paparnya.

Petani kopi arabika di Bondowoso itu dibina program 'kluster petani kopi' Bank Indonesia dan Puslit Kopi-Kakao Indonesia di Jember.

Dikutip dari Republika.co.id

Jumat, 26 Juli 2013

PERBEDAAN KOPI ARABIKA DAN ROBUSTA (ARABICA VS ROBUSTA)






KOPI ARABIKA (arabica coffee)
Kopi yang berasal  Brasil dan Etiopia menguasai 70 persen pasar kopi dunia. Kopi arabika memiliki banyak varietas, tergantung negara, iklim, dan tanah tempat kopi ditanam. Kita bisa menemukan  Java coffe, mandailing, kolumbia, brasilia, dan lain sebagainya. Antara kopi arabika yang satu dan yang lain punya perbedaan rasa, dari rasa manis dan lembut hingga rasa kuat dan tajam.

Berikut ciri-ciri kopi Arabika:

·  Memiliki rasa asam yang tidak dimiliki oleh kopi jenis robusta.

·  Memiliki bodi atau rasa kental saat disesap di mulut.

·  Rasa kopi arabika lebih mild atau halus.

·  Terkenal pahit.


Ciri-ciri Pohon Arabika:

·   Lebih susah dipelihara.

·   Cenderung tumbuh di daratan tinggi (1000m - 2000m).

·   Jumlah biji kopi yang dihasilkan lebih rendah.

·   Butuh waktu 9 bulan untuk proses bunga menjadi buah.

·   Berbuah di suhu yang lebih dingin.


KOPI ROBUSTA
Menguasai 30 persen pasar dunia. Kopi ini tersebar di luar Kolumbia, seperti di Indonesia dan Filipina. Sama seperti arabika, kondisi tanah, iklim, dan proses pengemasan kopi ini akan berbeda untuk setiap negara dan menghasilkan rasa yang sedikit banyak juga berbeda.

Robusta memiliki variasi rasa netral sampai tajam dan sering dianggap memiliki rasa seperti gandum

Ciri-ciri kopi robusta:

·   Memiliki rasa yang lebih seperti cokelat.

·   Bau yang dihasilkan khas dan manis.

·   Warnanya bervariasi sesuai dengan cara pengolahan.

·   Memiliki tekstur yang lebih kasar dari arabika.


Ciri - ciri Pohon Robusta:

·    Lebih rentan diserang serangga

·    Tumbuh di daratan rendah (700m)

·    Jumlah biji kopi yang dihasilkan lebih tinggi

·    Butuh wakru 10-11 bulan untuk proses bunga menjadi buah

·    Berbuah di suhu udara yang lebih hangat.

Demikian sedikit ulasan kami, semoga bermanfaat

Salam Kopi Luwak "Double Top"

Dikutip dari berbagai sumber

KOPI ARABIKA DAN PENYEBARANNYA DI INDONESIA



Kopi Arabika (Coffea arabica) diduga pertama kali diklasifikasikan oleh seorang ilmuwan Swedia bernama Carl Linnaeus (Carl von LinnĂ©) pada tahun 1753. Jenis Kopi yang memiliki kandungan kafein sebasar 0.8-1.4% ini awalnya berasal dari Brasil dan Etiopia. Arabika atau Coffea arabica merupakan Spesies kopi pertama yang ditemukan dan dibudidayakan manusia hingga sekarang. Kopi arabika tumbuh di daerah di ketinggian 700-1700 m dpl dengan suhu 16-20 °C, beriklim kering tiga bulan secara berturut-turut. Jenis kopi arabika sangat rentan terhadap serangan penyakit karat daun Hemileia vastatrix (HV), terutama bila ditanam di daerah dengan elevasi kurang dari 700 m, sehingga dari segi perawatan dan pembudayaan kopi arabika memang butuh perhatian lebih dibanding kopi Robusta atau jenis kopi lainnya. Kopi arabika saat ini telah menguasai sebagian besar pasar kopi dunia dan harganya jauh lebih tinggi daripada jenis kopi lainnya.
Penyebaran tumbuhan kopi ke Indonesia dibawa seorang berkebangsaan Belanda pada abad ke-17 sekitar tahun 1646 yang mendapatkan biji arabika mocca dari Arabia ke Jakarta. Kopi arabika pertama-tama ditanam dan dikembangkan di sebuah tempat di timur Jatinegara, yang menggunakan tanah partikelir Kesawung yang kini lebih dikenal Pondok Kopi.

Di Indonesia penyebaran tumbuhan kopi pada awalnya dibawa seorang berkebangsaan Belanda pada abad ke-17 sekitar tahun 1646 yang mendapatkan biji arabika mocca dari Arabia ke Jakarta. Kopi arabika pertama-tama ditanam dan dikembangkan di sebuah tempat di timur Jatinegara, yang menggunakan tanah partikelir Kesawung yang kini lebih dikenal Pondok Kopi.

Kemudian kopi arabika menyebar ke berbagai daerah di Jawa Barat, seperti Bogor, Sukabumi, Banten, dan Priangan, melalui sistem tanam paksa. Setelah menyebar ke Pulau Jawa, tanaman kopi kemudian menyebar ke daerah lain, seperti Pulau Sumatera, Sulawesi, Bali, dan Timor. “Bahkan kopi arabika yang semula ditanam di Brasil (negara produsen kopi terbesar di dunia) konon bibitnnya berasal dari Pulau Jawa,” ungkap Ketua Badan Pengurus Daerah (BPD) Asosiasi Eksportir Kopi Indonesia (AEKI) Jawa Timur Mudrig Yahmadi.
 
Dalam sejarahnya, Indonesia bahkan pernah menjadi produsen kopi arabika terbesar di dunia, walaupun tidak lama akibat munculnya serangan hama karat daun. Serangan hama yang disebabkan cendawan hemileia vastatrix tersebut menyerang tanaman kopi di Indonesia sekitar abad ke-19.

Meskipun demikian, sisa tanaman kopi arabika masih dijumpai di kantong penghasil kopi di Indonesia, antara lain dataran tinggi Ijen (perbatasan Situbondo-Bondowoso Jawa Timur), tanah tinggi Toraja (Sulsel), serta lereng bagian atas pegunungan Bukit Barisan (Sumatera), seperti Mandailing, Lintong dan Sidikalang (Sumut) serta dataran tinggi Gayo (DI Aceh).

Demikian sedikit ulasan kami, semoga bermanfaat

Salam kopi Luwak "Double Top"

dikutip dari berbagai sumber

 

KOPI "DOUBLE TOP"

KOPI  "DOUBLE TOP"
Roasted Bean (Kopi Sangrai)

OFFICE :

RT 06/ RW 04 KEL. DAWUHAN KEC. SITUBONDO KAB. SITUBONDO PROV. JAWA TIMUR INDONESIA QUICK RESPON CALL/SMS KE : Dewi Ayuning 082 301 095 528 PIN BB : 749BE1A3

KOPI "DOUBLE TOP"

KOPI  "DOUBLE TOP"
Berbagai Produk

Kontak Kami

Nama

Email *

Pesan *