Saat
ini banyak merk-merk kopi yang memajang label “100% Arabika” pada kemasan
kopinya. Banyak juga di antara kita para peminum kopi yang sepertinya enggan
mencicipi kopi Robusta. Namun apa sebenarnya perbedaan Arabika dan Robusta?
Rangkumannya dalam tabel berikut:
Variabel
|
Robusta
(Coffea canephora) |
Arabika
(Coffea arabica) |
Negara
Penghasil |
25% hasil kopi dunia
adalah robusta dengan Indonesia sebagai produsen robusta terbesar di dunia
selain Vietnam, Srilanka, Madagascar, dan Nigeria. Salah satu daerah
penghasil di Indonesia adalah daerah lereng Gunung Ijen Raung.
|
75% kopi arabika
dihasilkan oleh Brazil, Kolombia, Peru, Nicaragua, Hawaii, Yaman, Ethiopia,
dan Indonesia. Salah satu daerah penghasil kopi arabika terbaik di Indonesia
adalah lereng Gunung Ijen Raung.
|
Daerah
Tanam |
Dataran rendah,
400-700 mdpl dengan suhu 21-24°C.
|
Dataran tinggi, 700-1700 mdpl dengan suhu 16-20°C. |
Kekuatan
Tanaman |
||
Ukuran
Pohon |
||
Bentuk
Biji |
||
Kandungan
Kafein |
||
Kadar
Gula |
||
Rasa
|
||
Harga
|
Tentunya ragam spesies kopi tidak terbatas pada robusta dan
arabika saja. Terdapat lebih dari 90 spesies kopi tapi hanya 4 spesies yang
mempunyai posisi kuat yaitu arabika, robusta, liberika, dan excelsa. Dua
spesies terakhir makin populer di kalangan peminum kopi dan mulai banyak petani
yang menanamnya. Spesies arabika pun memiliki banyak varietas seperti Typica,
Bourbon, Catimor, dan banyak lagi yang lainnya. Hal ini membuat rasa kopi
menjadi sangat tidak terbatas.
Di Kutip dari berbagai sumber
Salam,
Petani Kopi Ijen Raung
Di Kutip dari berbagai sumber
Salam,
Petani Kopi Ijen Raung
0 komentar:
Posting Komentar