Mengenal Proses
Basah :
Metode proses basah merupakan metode yang paling memakan
biaya besar karena membutuhkan air yang banyak. Perbandingannya kira-kira 1
kilogram buah kopi harus dicuci dengan sekitar 1 sampai 6 liter air bersih.
Oleh karena itu, metode ini biasa dilakukan oleh pabrik kopi
yang cukup besar skalanya. Pabrik yang memiliki washing station (tempat buah kopi diolah dengan metode proses basah) di mana buah kopi dicuci, dikupas, lalu difermentasi. Tetapi setelah ada bantuan dari CSR (Corporate Social Responsibility) Bank
Indonesia, maka petani kopi arabika (java coffee) dari kaki Gunung Ijen-Raung Kabupaten Bondowoso
Provinsi Jawa Timur sudah bisa melakukan olah basah. Sehingga harga jual kopi
petani mengalami kenaikan.
Secara garis besar, olah basah kopi arabika di tampilkan dalam diagram sebagai berikut :
Hal
pertama yang dilakukan adalah panen buah merah, dimana hanya biji kopi
yang telah benar-benar masak yang dipetik sehingga kualitas kopi yang
dihasilkan maksimal.
Pemetikan ini dilakukan satu persatu sehingga memerlukan waktu yang lumayan lama.
Selanjutnya buah kopi yang telah dipetik dipilih lagi terlebih dahulu, untuk memisahkan buah yang hijau, kuning, kering dan lewat masak. Hal ini dilakukan jika ada biji sebagaimana tersebut diatas yang terikut pada saat dilakukan pemetikan dikebun.
Proses Selanjutnya adalah perambangan biji kopi, hal ini dilakukan untuk memisahkan biji kopi yang kosong dan mengambang. sehingga yang lolos seleksi adalah yang tenggelam saja.
Secara garis besar, olah basah kopi arabika di tampilkan dalam diagram sebagai berikut :
Panen Kopi Ijen Raung Bondowoso |
Pemetikan ini dilakukan satu persatu sehingga memerlukan waktu yang lumayan lama.
Selanjutnya buah kopi yang telah dipetik dipilih lagi terlebih dahulu, untuk memisahkan buah yang hijau, kuning, kering dan lewat masak. Hal ini dilakukan jika ada biji sebagaimana tersebut diatas yang terikut pada saat dilakukan pemetikan dikebun.
Proses Selanjutnya adalah perambangan biji kopi, hal ini dilakukan untuk memisahkan biji kopi yang kosong dan mengambang. sehingga yang lolos seleksi adalah yang tenggelam saja.
![]() |
Proses Pulper / Pengupasan |
Kemudian buah dibawa ke mesin Pulper untuk dikupas kulit merahnya,
lalu kopi dimasukkan ke washing-station untuk diproses lebih lanjut. Buah kopi dimasukkan ke aliran
saluran air yang telah tersedia. Pada tahap ini telah terjadi proses sortir di
mana buah yang mengapung akan masuk ke tempat yang berbeda dan yang tenggelam
akan masuk ke tempat utama. Proses selanjutnya adalah fermentasi di mana biji
kopi yang masih dibalut dengan kulit tanduknya didiamkan di bak penampungan (fermentation-tank)
selama 12-18 jam. Bak ini nanti ditutup dengan terpal. Proses fermentasi
mengembangkan aroma, acidity, dan flavor kopi-kopi
tersebut. Setelah fermentasi, biji kopi berkulit tanduk itu dibilas.
![]() |
Sortasi biji kopi HS Basah |
![]() |
Proses Penjemuran Kopi Ijen Raung Bondowoso |
Metode proses basah ini akan membuat kopi lebih terasa acidity-nya dan juga body yang lebih ringan, namun rasa yang dihasilkan bisa lebih beragam atau complex. Sejumlah besar negara produsen kopi di Amerika Latin atau pun Amerika Tengah lebih banyak melakukan proses kopi melalui metode ini. Sementara itu, di Indonesia, proses basah sering diterapkan pada daerah penghasil kopi arabika di Jawa, Bali, dan sebagian Sulawesi.
Salam kopi "Double Top"
0 komentar:
Posting Komentar