Pages

Language

Diberdayakan oleh Blogger.

Rabu, 28 September 2016

KOPI ARABIKA IJEN RAUNG & PENYEBARANNYA

Gambar : Aktifitas petani kopi IJEN RAUNG


Masyarakat dikawasan pegunungan Ijen Raung bersyukur atas limpahan kekayaan alam yang telah diberikan yang Maha Kuasa. Wilayah dataran tinggi pegunungan Ijen Raung telah mempunyai reputasi sebagai penghasil kopi Arabika sejak abad ke 18 dan telah dikenal dipasaran dunia dengan nama Java Coffe.
Kawasan pegunungan Ijen Raung terletak pada garis lintang  antara 07° 56.130’ – 08° 01.527’ LS, garis busur antara 114° 02,121’- 114° 09.335’ BT tersebut, telah mendiskripsikan sebagai kawasan dataran tinggi dengan variasi topografi antara datar, bergelombang dan berbukit. Terdapat 5-6 bulan kering pada bulan Mei-September. Jenis tipe tanah adalah Andisol dengan kesuburan fisik dan kimia sangat tinggi. Tanaman kopi di tanam di bawah penaung yang mempunyai kecenderungan mudah terdekomposisi dengan C/N rasio kurang dari 15 dan pH tanah antara 5.8-6.35 sehingga cukup optimal untuk pertumbuhan tanaman kopi. Dataran pengunungan Ijen Raung yang berada pada ketinggian antara 900 – 1.500 m d.p.l dengan suhu rata-rata 15-25° C sangat cocok untuk penanaman Kopi Arabika Java Ijen Raung.
Sehingga kawasan pegunungan Ijen Raung memiliki karakteristik yang bagus untuk tanaman kopi arabika yaitu :
1.    Ketinggian antara 1.000 s/d 1.500 mdpl.
Kebanyakan perkebunan kopi arabika Ijen Raung berada di ketinggian antara 1.000 s/d 1.400 mdpl, yang merupakan ketinggian yang dianggap ideal oleh para ahli kopi untuk ditanami kopi arabika.
2.    Curah hujan rata-rata 1.514 mm/tahun.
Curah hujan ini tidak merata sepanjang tahun, akan tetapi petani kopi arabika Ijen Raung berhasil untuk mengatasi permasalahan tersebut.
3.    Tanah vulkanik entisol dan inceptisol.
Tipe tanah tersebut diatas sangat cocok untuk tanaman kopi arabika. Karakteristik tipe tanah ini (Tekstur, pH, C, N, dan nisbah C/N) telah diteliti secara mendalam dan sebagian bisa menjelaskan cita rasa khas Kopi Arabika Ijen Raung.
Sedangkan daerah tanam Kopi Arabika Ijen Raung tersebar di beberapa Kecamatan yang berada di 2 wilayah Kabupaten yaitu Bondowoso dan Situbondo dengan penyebaran sebagai berikut :



Kopi Arabika Ijen Raung juga telah mendapatkan sertifikat indikasi geografis dari Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia RI dengan nomor pendaftaran ID G 000000023 tanggal 10 September 2013.
Gambar : Logo Indikasi Geografis Kopi Arabika Ijen Raung

Selanjutnya kami siap mensuplai kebutuhan anda atas kopi arabika Ijen Raung. 

Salam,


Petani Kopi Ijen Raung

Jumat, 23 September 2016

PERBEDAAN KOPI ROBUSTA dengan KOPI ARABIKA


Saat ini banyak merk-merk kopi yang memajang label “100% Arabika” pada kemasan kopinya. Banyak juga di antara kita para peminum kopi yang sepertinya enggan mencicipi kopi Robusta. Namun apa sebenarnya perbedaan Arabika dan Robusta?
Rangkumannya dalam tabel berikut:



Variabel
Robusta
(Coffea canephora)
Arabika
(Coffea arabica)
Negara
Penghasil
25% hasil kopi dunia adalah robusta dengan Indonesia sebagai produsen robusta terbesar di dunia selain Vietnam, Srilanka, Madagascar, dan Nigeria. Salah satu daerah penghasil di Indonesia adalah daerah lereng Gunung Ijen Raung.
75% kopi arabika dihasilkan oleh Brazil, Kolombia, Peru, Nicaragua, Hawaii, Yaman, Ethiopia, dan Indonesia. Salah satu daerah penghasil kopi arabika terbaik di Indonesia adalah lereng Gunung Ijen Raung.

Daerah
Tanam
Dataran rendah, 400-700 mdpl dengan suhu 21-24°C.


Dataran tinggi, 700-1700 mdpl dengan suhu 16-20°C.
Kekuatan
Tanaman
Lebih tahan (robust) terhadap serangan hama karena mengandung Chlorogenic acid dan kafein lebih banyak (buah lebih pahit).
Sedikit lebih mudah terserang hama karena rasa buah lebih manis.

Ukuran
Pohon
Tinggi pohon mencapai 4-6 meter.
Tinggi pohon hanya 2-4 meter.

Bentuk
Biji
Cenderung lebih bulat dengan ukuran lebih kecil.
Lonjong dengan ukuran lebih besar.

Kandungan
Kafein
2,2%. Kandungan kafein yang lebih banyak membuat rasa robusta lebih pahit.
1,2%. Kandungan kafein yang lebih sedikit membuat rasa arabika lebih lembut.
Kadar
Gula
3-7%. Kadar gula rendah menentukan tingkat kelarutan kopi sehingga kopi robusta akan terasa lebih kental.

6-9%. Kadar gula yang lebih tinggi membuat kopi arabika lebih ringan.

Rasa
Secara umum, rasa robusta lebih pahit daripada arabika dengan aroma yang juga tidak “semenggoda” arabika. Namun kopi robusta tetap memiliki penggemar setia, khususnya mereka yang suka kopi pahit dan kental.
Aroma buah, bunga, dan rempah sering muncul pada kopi arabika. Keasaman (acidity) yang lebih tinggi dan rasa pahit yang samar membuat kopi arabika lebih nikmat bagi banyak orang.
 Harga
Harga robusta biasanya lebih rendah daripada arabika. Tapi saat ini terdapat robusta kualitas premium yang harganya dapat menyaingin arabika.
Karena perawatan yang lebih ekstra dan rasa yang lebih enak, kopi arabika biasanya lebih mahal daripada robusta.

Tentunya ragam spesies kopi tidak terbatas pada robusta dan arabika saja. Terdapat lebih dari 90 spesies kopi tapi hanya 4 spesies yang mempunyai posisi kuat yaitu arabika, robusta, liberika, dan excelsa. Dua spesies terakhir makin populer di kalangan peminum kopi dan mulai banyak petani yang menanamnya. Spesies arabika pun memiliki banyak varietas seperti Typica, Bourbon, Catimor, dan banyak lagi yang lainnya. Hal ini membuat rasa kopi menjadi sangat tidak terbatas.

Di Kutip dari berbagai sumber

Salam,


Petani Kopi Ijen Raung 

Jumat, 16 September 2016

BARISTA



Secara tata bahasa, “Barista” berasal dari bahasa Italia yang berarti “Pelayan Bar”. Namun secara umum Barista diartikan seseorang yang memiliki keahlian khusus meracik minuman kopi yang akan disajikan kepada pelanggan di sebuah Coffee Shop/CafĂ©/Restoran.

Selain mesin espresso dan kopi, barista adalah ‘jiwa’ dari sebuah coffee shop. Mereka adalah faktor penting yang menjadi ‘wajah’ bagi sebuah kedai kopi. Mereka adalah orang-orang yang terlihat keren di balik mesin espresso, dan kalau beruntung memiliki penampilan good looking (Ganteng/Cantik) yang membuat para kostumernya bahagia bahkan sebelum cangkir kopi mendarat di bibir. Tapi tahukah kamu bahwa barista bagaimana pun adalah manusia yang secara ajaib melakukan hal-hal yang mungkin tak kamu ketahui sebelumnya.

Dewasa ini kopi sudah menjadi gaya hidup, Minum secangkir kopi diyakini dan disugestikan mampu menambah semangat sebelum beraktivitas. Ditambah aroma dan rasa kopi yang khas bisa membuat penikmatnya ketagihan, merasa lebih segar dan mudah konsentrasi. Nah, disini para Barista berlomba-lomba menyajikan sajian kopinya untuk memuaskan pelanggannya dengan menghadirkan sajian kopi yang unik dan nikmat. Hanya sayang, keahliannya meracik kopi para Barista (sebagian) tidak atau kurang dibekali pengetahuan asal-usul kopi, jenis-jenis kopi, metode pengolahan biji kopi, kriteria kopi yang baik untuk dikonsumsi, manfaat mengonsumsi kopi, bahan dan alat untuk untuk mengolah kopi mulai pasca panen sampai kopi siap dinikmati serta Standar Opersional Prosedur untuk mengolah kopi, dan cara menikmati kopi yang benar.

Apalagi untuk seduh manual, tentu berbeda dalam SOP penyajian jika kopi berasal dari Ijen Raung dengan kopi daerah lain. Hal ini disebabkan setiap daerah memiliki karakteristik kopinya masing-masing.

Mengapa hal penting? Karena selama menunggu racikan kopinya, pelanggan banyak keingin-tahuannya mengenai kopi dan dunianya.


Sumber :
1.  Wikipedia:
2.  Otten Magazine.


Salam,


Petani Kopi Ijen Raung 

 

KOPI "DOUBLE TOP"

KOPI  "DOUBLE TOP"
Roasted Bean (Kopi Sangrai)

OFFICE :

RT 06/ RW 04 KEL. DAWUHAN KEC. SITUBONDO KAB. SITUBONDO PROV. JAWA TIMUR INDONESIA QUICK RESPON CALL/SMS KE : Dewi Ayuning 082 301 095 528 PIN BB : 749BE1A3

KOPI "DOUBLE TOP"

KOPI  "DOUBLE TOP"
Berbagai Produk

Kontak Kami

Nama

Email *

Pesan *